partisipasi

apa itu partisipasi?

Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik secara mental, pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan dalam upaya untuk memberikan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan pencapaian tujuan tersebut.


Asal usul istilah partisipasi adalah serapan dari bahasa Inggris “participate” yang artinya mengambil bagian. Dalam kajian teori penelitian yang dipublikasikan Universitas Negeri Yogyakarta mengutip Fasli Djalal dan Dedi Supriadi, partisipasi adalah pembuat keputusan.

Partisipasi mempunyai arti yang sangat luas sehingga artinya dapat berbeda-beda  (Kely & Vlaenderen, 1995). Menurut Pelling (1998) partisipasi adalah lebih pada alat sehingga dimaknai partisipasi sebagai keterlibatan masyarakat secara aktif dalam keseluruhan proses kegiatan, sebagai media penumbuhan kohesifitas antar masyarakat, masyarakat dengan pemerintah juga menggalang tumbuhnya rasa memiliki dan tanggung jawab pada program yang dilakukan. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut serta, keterlibatan atau proses bersama saling memahami, merencanakan, menganalisis, dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat. Walaupun adanya perbedaan pendapat dalam literatur tentang asal-usul teori partisipasi teori berasal dari ilmu politik dan teori pembangunan (Midgley & Hall, 2004).

Pentingnya partisipasi tumbuh dari pengakuan yang dimiliki orang dalam ekonomi rendah di dunia yang menderita akibat perkembangan, sehingga semua orang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan, implementasi dan manfaat sehingga tidak ada definisi yang disepakati (Midgley & Hall, 2004). Penyebab partisipasi dan pemberdayaan merupakan hasil partisipatif proses pengembangan sehingga partisipasi adalah tentang pengambilan keputusan (Pelling, 1998).

Partisipasi dapat diidentifikasi menjadi empat afirmasi yang merangkum pentingnya partisipasi dalam pembangunan (Gow & Vansant, 1983): (i) Orang-orang dianggap penting dalam menyelesaikan masalah, (ii) Masyarakat lokal cenderung menjadi lebih baik dalam konteks lingkungan mereka sendiri, (iii) Orang-prang yang menyediaan tenaga kerja sukarela, waktu, uang dan bahan untuk suatu proyek, (iv) Orang local yang melakukan kontrol terhadap kualitas dan manfaat pembangunan sampai terbentuknya sebuah keberlangsungan


jenis jenia partisipasi

  1. Partisipasi inisiasi (Inisiation Participation) adalah partisipasi yang mengundang inisiatif dari pemimpin desa, baik formal maupun informal, ataupun dari anggota masyarakat mengenai suatu proyek, yang nantinya proyek tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat.
  2. Partisipasi Legitimasi (Legitimation Participation) adalah partisipasi pada tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang proyek tersebut.
  3. Partisipasi Eksekusi (Execution Participation), adalah partisipasi pada tingkat pelaksanaan.
Dari ketiga tahapan partisipasi di atas, partisipasi inisiasi mempunyai kadar yang lebih tinggi dibanding partisipasi legitimasi dan eksekusi. Di sini penduduk tidak hanya sekadar menjadi objek pembangunan saja, tetapi sudah dapat menentukan dan mengusulkan segala sesuatu rencana yang akan dilaksanakan.

Sedangkan kalau masyarakat ikut hanya dalam tahapan pembicaraan saja, seperti “rembug desa”, padahal proyek yang akan dibangun sudah jelas wujudnya, maka masyarakat hanya berpartisipasi pada tingkat legitimasi saja. Sedangkan Partisipasi Eksekusi adalah yang terendah dari semua tingkatan partisipasi di atas. Masyarakat hanya turut serta dalam pelaksanaan proyek, tanpa ikut serta menentukan dan membicarakan proyek tersebut.jenis jenis partisipasi yang lebih akurat


partisipasi di lingkungan sekitar

Partisipasi masyarakat harus ada dalam semua hal, termasuk dalam memelihara kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan mencerminkan kondisi orang-orang yang tinggal di dalamnya. Pemberdayaan lingkungan merupakan cita-cita bersama sehingga juga harus diciptakan secara bersama-sama pula. Berdayanya lingkungan ditandai dengan kondisi lingkungan yang mendukung aktivitas masyarakatnya, artianya aktivitas masyarakat tidak akan terganggu dikarenakan alasan lingkungannya. Misalnya, dikarenakan lingkungan yang kotor menyebabkan gangguan kesehatan sehingga menghalangi aktivitas masyarakat. Pencemaran lingkungan dan segala permasalahannya dapat diatasi jika semua komponen yang ada mau peduli dan bertanggung jawab. Melalui partisipasi aktif, masyarakat diharapkan mau terlibat secara langsung sehingga akan memberikan kontribusi yang nyata sehingga memberikan pengaruh yang besar. Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang berdaya tidak akan terjadi jika partisipasi aktif tidak terbentuk. Partisipasi masyarakat bisa dimulai dari kepedulian masyarakat terhadap informasi-informasi lingkungan, baik manfaat maupun dampak. Kemudian informasi yang ada semakin diperkuat sehingga menjadi sebuah pengetahuan tentang lingkungan. Selanjutnya, lingkungan bisa direkayasa sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga bisa menjadi pendukung dalam setiap aktivitasnya.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "partisipasi"

Post a Comment