FENOMENA NEGERI TANPA AYAH, HILANGNYA SUPPORT SYSTEM DARI DALAM KELUARGA

Seorang ayah membesarkan anak-anaknya dicukupkan gizinya dan dipenuhi segala pendidikan serta fasilitasnya. Tapi tanpa sadar hati dan jiwanya dirampok oleh pemikiran yang rusak dan pergaulan yang tak terarah diluar sana. Karena ia lalai dalam memberikan perhatian penuh terutama tentang adab dan perhatian bersifat emosional.

Pendidikan jangan hanya menghasilkan kecerdasan akademik, tapi harus menghasilkan kecerdasan emosional dan spiritual tentunya ini harus ada peran seorang ayah dalam keluarga sebagai modal awal. Anak-anak yang tidak dekat dengan ayahnya lebih rentan terhadap penyakit fisik dan mental dan kejahatan-kejahatan diluar sana.

Indonesia ternyata menempati peringkat ketiga di dunia sebagai negeri tanpa ayah atau fatherless countryArtinya, anak-anak Indonesia tumbuh dengan sangat sedikit sentuhan ayah. Pernyataan ini disampaikan oleh Khofifah Indar Parawansa saat menjadi menteri sosial di tahun 2017.

Dalam pengasuhan keluarga tentunya bukan hanya seorang ibu saja tapi juga ada peran ayah didalamnya, ibarat burung dengan kedua sayapnya untuk bisa terbang. Karena pada dasarnya perilaku anak itu cerminan dari kedua orang tuanya. Saat kepemimpinan umar bin khotob, beliau pernah memecat salah satu pejabatnya karena tidak peduli bahkan kasar dengan anak-anak. 

DUKUNGAN YANG KUAT DARI ORANG TUA

Orang tua adalah support system terbaik bagi anak-anaknya mereka harus selalu hadir saat anak-anaknya membutuhkan apapun itu baik saat senang dan sedih. Seorang ayah tidak hanya sibuk bekerja tapi harus punya waktu khusus untuk anak-anaknya. Ketika dukungan dari keluarga kurang bahkan gak ada, anak akan mencari dukungan dari luar yang bisa saja ini menjadi hal yang negatif bagi anak tersebut.

Pergaulan yang luar biasa saat ini dikalangan anak-anak dan remaja dengan era digital yang terus berkembang jangan dijadikan kambing hitam rusaknya nilai-nilai yang terjadi pada anak-anak sekarang. Hal ini seharusnya kita hadapi sebagai suatu tantangan dan yang terpenting proteksi serta imunitas yang kuat dari dalam keluarga itu sendiri.

Apa sih support system sehingga ini penting bagi anak-anak. Support system sendiri berarti dukungan yang kuat dari orang-orang terdekat atau kelompok dalam situasi apapun. Ia hadir dalam bentuk cinta atau kasih sayang, kepedulian diantara sesamanya, pelayanan terbaik yang nyata dan Dorongan dalam memotivasi agar kuat dalam menghadapi rintangan.

SUDAHKAH KITA MENJADI SUPPORT SYSTEM YANG BAIK

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Sebagai individu yang merupakan bagian dari masyarakat kita bukan hanya baik atau cerdas secara personal tapi juga harus baik atau cerdas secara sosial. Dalam interaksi dimasyarakat kita harus selalu menghadirkan kenyamanan dan keamanan bagi sekitarnya, terutama saat ada orang yang butuh dukungan dari kita dalam bentuk apapun. persiapan dan kesiapan sangat penting untuk mencapai hal tersebut.  

1. Mendengarkan dengan empati.
Makna diberikannya satu mulut dan dua telinga adalah kita harus sering mendengar daripada berbicara. Kita harus bisa memahami perasaan yang dirasakan dan dipikirkan orang lain.
 
2. Berikan dukungan verbal dan non verbal.
Saat orang lain berbicara kepada kita, berikan kata-kata penyemangat dan juga positif serta menghadirkan bahasa tubuh yang nyaman bagi orang tersebut.
 
3. Validasi perasaan dan pengalaman mereka.
Menghargai dan mengakui emosi orang lain serta menghormatinya tanpa meremehkan ini akan menurunkan tingkat stres mereka.
 
4. Jaga kerahasiaan.
Kepercayaan sangat mahal saat ini dikhianati maka anda akan tidak dipercaya lagi, termasuk dalam menjaga kerahasiaan. Kita hendaknya bisa mengontrol diri dalam menjaganya.
  
5. Berikan dorongan dan motivasi.
Saat orang yang sedang putus asa atau sekedar minta masukkan datang kepada kita berikan kata-kata penyemangat dan motivasi mereka agar harus tetap optimis dan percaya diri bahwa sesulit apapun masalahnya akan bisa dihadapi.
 
6. Tetap hadir dan konsisten.
Selalu ada untuk mereka yang kita dukung baik secara fisik, emosional dan mental terutama saat mereka membutuhkan, sehingga tercipta keamanan dan kestabilan dalam hubungan.
 
7. Berikan ruang untuk bertumbuh dan berkembang.
Berikan orang lain kebebabasan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan diri mereka tanpa campur tangan atau intervensi dari kita.
 
8. Jaga keseimbangan.
Dalam memberikan dukungan kepada orang lain tentunya kita sudah harus selesai dengan dirinya sendiri, jangan sampai kita mengorbankan diri sendiri untuk orang lain. Fisik dan mental kita harus terus terjaga dengan baik.

MANFAAT DARI DUKUNGAN YANG KUAT

Seseorang dengan dukungan yang kuat dari sekelilingnya terutama dari orang tuanya dia akan menjadi pribadi yang kuat. Pantang menyerah dalam menghadapi tantangan, semangat belajar yang tinggi, pandai dalam mengelola tingkat stres serta rasa percaya diri dan harga dirinya meningkat. Selain itu bisa berdampak positif pada kesehatan mental secara menyeluruh.

Saat Bapak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022 Beliau memberikan Cuti khusus kepada para suami saat menemani istri dalam proses kelahiran anak. Sehingga istri lebih tenang saat berjuang dalam proses kelahiran tersebut. Selain itu Juga Beliau memberikan Izin kepada para Ayah untuk mengantar anaknya sekolah dihari pertamanya, hal ini lebih menguatkan anak dan membuat semangatnya meningkat dilingkungan sekolahnya yang baru.

Yuk jadikan diri ini suppot system yang terbaik serta temukan disekeliling siapa-siapa yang akan menjadi pendukung kuat disaat kita membutuhkan. Terutama yang terdekat dulu dari keluarga, sahabat dekat, teman, orang lain dan juga komunitas-komunitas yang positif. 

Video dibawah ini adalah salah satu komunitas yang positif yang menjadi support system bagi sekitarnya. Komunitas atau perkumpulan masyarakat ini berawal dari individu-individu yang peduli akan perlindungan anak diwilayahnya masing-masing.


Sumber Video: Dokumentasi Pribadi



Untuk para ayah dan calon ayah, puisi karya Amin Agustin seorang sahabat (Pemerhati Keluarga), Beliau tokoh yang peduli akan perkembangan remaja dan anak muda.

Pulang...

Pulanglah kepada tubuh-tubuh mungil yang selalu rindu kau dekap.
Pulanglah kepada hati yang selalu menyambutmu dengan hangat.
Waktu sungguh terlambat membuat kita tertatap.
Rasa yang berderap cepat, Debar yang bergetar hebat.

Perihal rindu yang basah dipucuk dedaunan yang berselimut hujan.
Juga diantara percikannya diatas bebatuan.
Pulanglah selepas hujan reda, sebab pertemuan indah hanya ada dirumah.
Tentang cinta dan rindu diantara anak manusia.

Pulanglah jika rumah itu syurga didunia.
Pulanglah sebagai apapun dirimu.
Apapun keadaanmu wahai lelaki berpundak tegar.


Referensi:

1. Modul lifeskill Starlet

2.http://www.linkedin.com/shareArticle?url=https://imz.or.id/negeri-tanpa-ayah/&title=negeri-tanpa-ayah

3. https://republika.co.id/share/qa8pqw320

4. https://youtu.be/wIGnIaM8Xlo?si=PhW1F7O1o2bt_rNw




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FENOMENA NEGERI TANPA AYAH, HILANGNYA SUPPORT SYSTEM DARI DALAM KELUARGA"

Post a Comment