Apakah Harus Menjadi Dewasa Agar Bisa Berpartisipasi Aktif Sebagai Warga Negara?


 

Ketika kita berpikir untuk menjadi warga negara yang aktif dan mengambil tindakan, gambaran yang sering muncul di benak kita adalah orang dewasa yang memberikan suara, menjadi sukarelawan, atau berpartisipasi dalam pertemuan komunitas. Tapi coba tebak? Anda kita perlu menunggu sampai kita dewasa untuk membuat perubahan di lingkungan kita atau bahkan dunia? Anak-anak dan remaja telah membuktikan bahwa usia tidak menjadi masalah dalam hal menjadi warga negara yang aktif. Mulai dari memerangi perubahan iklim hingga memperjuangkan keadilan sosial, anak-anak muda di mana pun menunjukkan bahwa mereka memiliki suara dan gagasan yang kuat yang dapat mengubah dunia.

Kekuatan Kaum Muda dalam Perubahan:

Anak-anak dan remaja bukan hanya pemimpin masa depan; mereka adalah pemimpin hari ini. Sebagai contoh, Roslinda atau yang biasa dikenal dengan Oslin, seorang siswi SMP dari Sumba, NTT. keaktifan Oslin sudah terlihat sejak dia menjadi bagian dari forum anak di wilayahnya. Bersama teman-teman nya, Oslin melihat dan menemukan beberapa isu yang penting dan harus segera ditangani. Oslin pun terpilih untuk mewakili anak Indonesia untuk berbicara di PBB, disana Oslin Mengusung empat pesan advokasi yang meliputi pentingnya memiliki akta kelahiran, optimalisasi pelaporan dan pembentukan kader perlindungan anak, pentingnya partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan bersama pemerintah, serta ajakan kepada semua pihak untuk turut serta dalam upaya pencegahan perkawinan anak.

Selain Oslin, di banyak wilayah lain, anak-anak sudah belajar untuk mengorganisir kampanye, berpartisipasi dalam advokasi pada pemerintah, dan menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang mempengaruhi kehidupan mereka. Perspektif anak-anak yang segar dan suara mereka yang penuh semangat sering kali membawa energi baru dan urgensi terhadap tujuan-tujuan yang terkadang sulit dipertahankan oleh orang dewasa.

Mengapa Penting bagi Anak untuk Terlibat

Ketika anak-anak terlibat dalam komunitasnya, bukan hanya masyarakat yang mendapat manfaat. Menjadi warga negara yang aktif membantu generasi muda mengembangkan keterampilan penting seperti kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Hal ini juga menunjukkan kepada mereka bahwa suara mereka penting dan mereka dapat membuat perubahan nyata. Terlibat di usia muda membantu anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang peduli terhadap komunitasnya dan dunia. Hal ini juga menginspirasi generasi muda lainnya untuk percaya pada kemampuan mereka dalam menciptakan perubahan, menciptakan generasi masa depan yang lebih terlibat dan aktif. selain itu, partisipsi aktif warga negara juga tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". selain itu hak anak dalam berpartisipasi juga tercantum dalam hak dasar anak dalam UU nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. 

Jadi, Bagaimana Kita dapat Terlibat?

Ingin tahu cara memulai menjadi warga negara yang aktif? Berikut beberapa ide yang dapat kita lakukan. Kita bisa memulai dengan bergabung atau mulai organisasi atau klub di sekolah yang berfokus pada tujuan yang kita harapkan, seperti osis, PMR, perlindungan lingkungan, gerakan perubahan iklim, kampanye anti bullying atau membantu mereka yang membutuhkan. Jadilah relawan di komunitas dengan membantu membersihkan lingkungan atau menjadi pengajar sebaya untuk anak-anak. Gunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan menyelenggarakan acara, membuat postingan, dan berbagi informasi penting tentang tujuan yang kita dukung. Sampaikan ide dan pendapat kita kepada teman, keluarga, dan guru. Berpartisipasi lah dalam rapat umum dan forum seperti forum anak, posyandu remaja atau kelompok anak lainnya. Untuk tujuan yang kita inginkan tercapai, buatlah tagline, lantunkan slogan, dan tunjukkan dukungan kita. seperti halnya kampanye yang dilakukan oleh teman kita di Kecamatan Jatinegara ini.

Semakin banyak orang mengetahui tentang upaya ini, semakin banyak dukungan yang akan kita dapatkan. Jika kita melihat penggalangan dana, acara, atau kampanye yang dimulai oleh kaum muda, dukunglah! berpartisipasilah, atau cukup bagikan kepada teman yang lain. 

Kesimpulan

Kita tidak perlu menunggu hingga dewasa untuk mulai membuat perubahan. Seperti yang telah kita lihat, anak-anak dan remaja di berbagai wilayah telah mengubah komunitas dan dunia mereka menjadi lebih baik. Dengan terlibat, kita dapat mempelajari keterampilan yang berharga, menginspirasi orang lain, dan membuat suara kita didengar. Jadi, tunggu apa lagi? Pikirkan tentang apa yang penting bagi kamu, temukan cara untuk terlibat, dan mulailah membuat perubahan hari ini. Ingat, suara kamu penting, tidak peduli seberapa muda kamu. Mari kita ciptakan masa depan yang lebih baik bersama-sama! Dengan merangkul dan mendorong partisipasi kaum muda, kita memperkaya komunitas kita dan memperkuat tatanan masyarakat kita. Bergabung lah dengan kami dalam merayakan dan memberdayakan generasi warga negara yang aktif berikutnya!



video tepuk hak anak,dimana salah satu dari 4 hak dasar anak adalah hak partisipasi
https://www.youtube.com/watch?v=6TkvRUKNHBk


referensi 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apakah Harus Menjadi Dewasa Agar Bisa Berpartisipasi Aktif Sebagai Warga Negara?"

Post a Comment